Perfilman Indonesia sempat memiliki sejarah gemilang di tanah air pada tahun 80-an, dimana banyak film Indonesia yang merajai bioskop-bioskop lokal. Film -film yang sempat terkenal pada saat itu antara lain, Catatan si Boy, Blok M, dll. Sayang puncak kejayaan Film Indonesia pada tahun 80-an tidak berlanjut ke tahun 90-an. Pada tahun 90-an, perfilman Indonesia memasuki masa suram. Hampir semua film Indonesia berkutat dalam tema-tema yang khusus orang dewasa dengan adegan menyerempet. Film Indonesia tersingkir dari bioskop – bioskop, digantikan oleh Film-film Hollywood dan Hong Kong .
Terpuruknya Film Indonesia di Negara sendiri berlangsung sampai awal 20, sampai muncul nya film Petualangan Sherina yang diperankan oleh Sherina Munaf. Film drama musical karya Riri Riza dan Mira Lesmana berhasil menjadi tonggak kebangkitan kembali perfilman Indonesia. Setelah film Petualangan Sherina, mulai muncul film dengan berbagai tema, Film Jelangkung yang merupakan tonggak tren film horor remaja., Film Ada Apa dengan Cinta? yang mengorbitkan sosok Dian Sastrowardoyo dan Nicholas Saputra, Di Sini Ada Setan, Tusuk Jelangkung, Biarkan Bintang Menari, Eiffel I'm in Love, Arisan! Selain film komersil, perfilman Indonesia berhasil melahirkan banyak film non komersil yang berhasil memenangkan penghargaan internasional, antara lain : Film Pasir Berbisik, Daun di Atas Bantal, dll.
Pada masa sekarang, perfilman Indonesia bahkan berkembang lebih pesat lagi, ditandai oleh banyaknya film Indonesia yang ditampilkan di bioskop Indonesia. Memang tema horror ,sex dan komedi masih mendominasi film – film Indonesia pada saat ini, tetapi di samping tema tersebut, Indonesia mampu melahirkan banyak film berkualitas international seperti Laksar Pelangi , Sang Pemimpi, Perempuan Berkalung Sorban, Darah Garuda, dan sampai yang terakhir muncul film Sang Pencerah. Film Indonesia, perlahan tapi pasti, mulai mengembalikan kejayaannya di tanah air.
Majunya perfilman Indonesia memang merupakan anugerah yang luar biasa, jumlah film yang banyak memberikan alternatif pilihan menonton bagi para pecinta film. Tetapi sayangnya, tidak semua film Indonesia berkualitas, banyak rumah produksi yang hanya mengejar omzet dengan mengumbar unsur sex dengan mengorbankan mutu. Sebab itu, para penonton harus jeli dalam memilih film yang akan ditonton, salah satu cara yang tepat adalah dengan membaca review film terlebih dahulu, salah satu yang gratis adalah melalui situs movie review di internet. Di Indonesia , kita mengenal situs review film Movietei.com.
Movietei adalah situs review film terbesar di Indonesia yang menyediakan berbagai informasi mengenai film – film di Indonesia, baik film asing, film Indonesia & film Indie. Tidak seperti review komersil yang ditampilkan media lain, review film di situs movietei dilakukan secara blak – blakan, baik, para pengunjung movietei juga dapat memberikan penilaian mereka secara langsung terhadap film yang sedang dibahas. Situs Movietei.com merupakan alternatif panduan bagi para pecinta film di Indonesia agar tidak terjebak oleh film – film murahan yang tampil di Indonesia, sekaligus juga sebagai tempat apresiasi film – film Indonesia yang berkualitas. Maju terus Film Indonesia !
0 Response to "Perfilman Indonesia : Sejarah, Perkembangan & Situs Review Film."
Post a Comment