Tuesday, April 12, 2011
Xperia Arc, Android Seksi Fitur Terkini
Xperia Arc adalah produk unggulan Sony Ericsson di tahun 2011. Vendor patungan Swedia-Jepang tersebut membenamkan berbagai teknologi terkininya di Xperia Arc. Beberapa waktu lalu, detikINET sempat melakukan quick review ponsel berbasis Android Gingerbread ini. Mari kita simak pengujian lebih lanjut terhadap Xperia Arc.
Desain Berkelas
Di samping software yang handal, faktor desain sebuah ponsel jelas tak kalah penting untuk memikat konsumen. Dan Sony Ericsson tampak berupaya keras membuat diferensiasi desain produknya ini.
Seksi, itulah yang terpancar dari bodi Xperia Arc. Desainnya khas, dengan bagian belakang melengkung ke dalam. Terlebih lagi, Arc termasuk smartphone tertipis di dunia dengan bagian tertipis hanya 8,7 mm.
Layar lebarnya berukuran 4,2 inch, membuat ponsel ini terlihat bongsor. Bagian belakang ponsel terbuat dari bahan plastik. Meski demikian, plastik ini solid dan tidak terkesan murahan. Bagian pinggirnya dihiasi oleh lapisan metal. Boleh dibilang, tampilan luar Xperia Arc bergaya dan amat berbeda ketimbang ponsel Android lainnya. Sudah begitu bobotnya pun enteng, mungkin dikarenakan tipisnya bodi ponsel cerdas ini.
Bagian bawah layar memiliki tiga tombol navigasi dengan bentuk khas Sony Ericsson. Bahannya terbuat dari plastik mengkilat dan tak ada kesulitan berarti saat menekannya. Di bagian atas terpampang tombol on/off dan port HDMI. Kemudian lubang headphone 3,5 mm ada di sisi kiri. Sisi kanan dihiasi tombol volume dan tombol kamera.
Sayangnya, beberapa tombol berukuran kecil sehingga cukup susah digunakan, utamanya pada tombol kamera. Seringkali tangan terpeleset ketika coba mengoperasikannya.
Unjuk Teknologi Sony
Sekarang beralih ke sisi performa. Xperia Arc sudah dibekali Android Gingerbread atau versi 3.0, versi terkini OS 'robot hijau'. Kemudian prosesornya berkekuatan 1 GHz. Apa saja kemampuan yang ditawarkan Sony Ericsson di ponsel ini?
Pertama tentu perhatian tertuju pada bagian layar 16 juta warna beresolusi 854x480. Sony Ericsson memakai teknologi yang dijuluki sebagai Reality Display. Tampak nyaman di mata, layar ini menghasilkan tampilan relatif tajam dan cukup jelas terlihat di bawah sinar matahari.
Teknologi Sony Bravia Mobile ikut disertakan, yang diklaim mempertajam kontras dan ketajaman foto dan video. Ketika dipakai untuk melihat foto pemandangan alam, gembar gembor itu cukup terbukti. Foto terlihat jernih dan warna-warna mampu diterjemahkan dengan baik. Kontras warna tergambar jelas, misalnya warna merah tampak menyala.
Sektor kamera diperkuat dengan Exmor R, sebuah sensor yang biasanya cuma ditemukan di kamera buatan Sony. Fitur ini diklaim meningkatkan sensitivitas kamera saat digunakan di area minim cahaya. Dan pengujian detikINET sedikit banyak membuktikannya.
Saat digunakan dalam ruangan gelap dan hanya sedikit cahaya di obyek yang dibidik, hasil kamera Arc terlihat lebih apik dibanding bidikan smartphone yang jadi pembanding, dalam hal ini LG Optimus 2X yang sama-sama berkekuatan 8 megapixel. Meski sama-sama terlihat remang, obyek yang dibidik via Arc terlihat lebih terang hasilnya.
Dalam situasi biasa, hasil foto tampak bagus. Komposisi warna terlihat akurat. Ponsel ini juga sudah menyediakan penerangan LED Flash dan berbagai macam fitur pemotretan seperti touch focus, image stabilization, geo-tagging, sampai smile detection
Arc juga mampu merekam video kualitas HD 720p. Dan berkat adanya fasilitas HDMI, maka user dapat menghubungkannya dengan layar yang lebih besar, misalnya televisi, untuk menyaksikan hasil rekaman. Keberadaan HDMI tak cuma sebatas menampilkan gambar atau video ke perangkat lain yang juga mendukung fitur serupa, tapi juga dapat menayangkan menu lain.
Di sisi pemutar musik, interfacenya kelihatan minimalis seperti di ponsel Android lainnya. Output suara via speaker terdengar biasa saja, malah terkesan agak pecah jika diputar dalam volume tinggi. Namun ketika headset sudah dipasang, kualitas suara bisa diandalkan dan musik mengalun jernih.
Android 2.3.2
Android Gingerbread versi 2.3.2 jadi sistem operasi Xperia Arc. Ini adalah keunggulan tersendiri karena berbagai ponsel baru masih memakai versi Android di bawahnya, meski mungkin ada janji updgrade. Gingerbread menawarkan berbagai kelebihan seperti copy paste lebih baik ataupun manajemen daya yang lebih bagus.
Layar di Xperia Arc memiliki 5 buah homescreen yang bisa dikustomisasi sesuai keinginan pengguna. Perpindahan antar layarnya dapat berjalan dengan mulus meski terkadang memang ada sedikit gejala lag.
Menariknya terdapat mode Overview di mana pengguna dapat mengumpulkan semua widget yang ada di semua layar pada satu layar saja. Jadi user dapat melihat semua widget yang mereka tampilkan di layar dengan mudah.
Handset ini juga disertai dengan aplikasi Timescape. Fitur ini mengintegrasi akses ke berbagai jejaring sosial semacam Facebook dan Twitter. Sony Ericsson tidak menyatukan TimeScape secara langsung ke UI Arc, namun menyediakannya sebagai aplikasi terpisah. Hal ini memudahkan jika user tidak ingin menggunakannya.
Dari sisi memori internal, Arc cuma menyediakan kapasitas sebesar 320 MB. Namun Sony Ericsson sudah menyediakan microSD berkapasitas 8GB yang termasuk dalam paket penjualannya.
Untuk performa baterai, Arc dibekali sumber daya 1500 mAh. Dengan penggunaan biasa-biasa saja tanpa banyak akses internet atau main game, Arc dapat bertahan sekitar seharian. Namun daya tahan ini dapat berkurang drastis jika user banyak memakai Arc untuk melakukan bermacam fungsi.
Secara umum, Xperia Arc pantas dijadikan ponsel andalan Sony Ericsson. Wujud seksi dengan bekal berbagai teknologi terkini membuatnya jadi penantang serius di jagat smartphone Android. Bekal Android Gingerbread dan teknologi seperti Exmor R serta Bravia Engine yang cukup terbukti kemampuannya, membuat Arc bisa jadi pilihan. Tentu saja perlu disiapkan kocek sekitar Rp 5,5 juta untuk menebusnya.
Kelebihan:
- Desain seksi
- Android Gingerbread
- Exmor R dan Bravia Engine
Kekurangan:
- Beberapa tombol terlalu kecil
- Memori internal kecil
No comments:
Post a Comment