Kelompok hacker yang mengaku bernama The Iranian Cyber Army (ICA) sukses menembus keamanan digtal yang mengelilingi situs berita internasional, Voice of America (VOA).
Kejadian yang cukup memalukan itu terjadi Senin waktu setempat. Para peretas tersebut berhasil menggantikan halaman depan VOA dengan menampilkan banner bendera Iran berdampingan dengan senapan serbu AK-47.
Dikutip TG Daily, Rabu (23/2/2011), kelompok ini juga memposting pernyataan menuntut agar Menteri Luar Negeri AS Hillary Rodham Clinton mendengarkan "suara bangsa-bangsa tertindas" dan "berhenti ikut campur tangan di negara-negara Islam."
Analis Bill Gertz dari catatan Washington Times, sedikit yang diketahui tentang ICA ini, yang diklaim tanpa basa-basi melakukan hacking dan mengotori Twitter pada bulan Desember 2009.
Namun, sejumlah ahli keamanan cyber sekarang percaya ICA beroperasi di bawah naungan dan dengan persetujuan penuh dari pemerintah Iran.
Saat ini situs tersebut sudah bisa diakses kembali secara normal, namun pihak VOA belum memberikan tanggapannya atas kejadian ini.
No comments:
Post a Comment