Tuesday, October 26, 2010

BAHAYA : PENDUDUK LAKI-LAKI VIETNAM LEBIH BANYAK DARI PENDUDUK PEREMPUAN

Perbandingan Jenis kelamin di Vietnam semakin timpang, banyak anak laki-laki dibandingkan anak perempuan yang lahir di Vietnam ,kata Dana Penduduk PBB. Untuk setiap 100 perempuan, 110,6 laki-laki yang lahir dibandingkan dengan angka normal 105.

Situasi ini cukup mencemaskan karena pertumbuhan cepat jumlah anak laki-laki yang lahir dalam lima tahun belakangan, kata badan dunia itu.

UNFPA memperingatkan ketimbangan ini bisa menimbulkan sejumlah masalah sosial dalam tahun-tahun mendatang ini.

Pada bulan Mei 2009, Wakil Perdana Menteri Nguyen Thien Nhan memperingatkan bahwa ketimpangan perbandingan jenis kelamin di Vietnam bisa menyebabkan 3 juta laki-laki kesulitan mencari isteri pada tahun 2030.
Ketimpangan jenis kelamin

Bruce Campbell, wakil UNFPA di Vietnam, mengatakan di negara-negara Asia lainnya ketimpangan jenis kelamin itu berlangsung dalam rentang waktu yang panjang.

"Selama 30 tahun Cina mencapai rasio 130 (laki-laki per 100 perempuan) dan Korea 116, dan angka ini sedang menurun," katanya.

Vietnam berangkat dari tingkat yang normal 105 menjadi 110,6 dalam waktu 5 tahun

Bruce Campbell

"Vietnam berangkat dari tingkat yang normal 105 menjadi 110,6 dalam waktu 5 tahun."

Pada tahun 2003, Vietnam melarang pemilihan jenis janin dalam upaya untuk mengatasi masalah ini tetapi praktik itu terus berlangsung.

"Ada tiga faktor yang berperan meningkaykan ketimpangan pada waktu lahir.

"Pertama, kesukaan pada anak laki-laki, yang merupakan aspek mendasar kultur dan masyarakat di banyak negara.

"Kedua, tekanan untuk memiliki keluarga kecil, terutama di sejumlah negara Asia; dan ketiga, akses untuk mendapatkan teknologi sah dan terjangkai guna memilih anak putra," kata Campbell menjelaskan.


Warung internet di Vietnam juga banyak didatangi laki-laki

"Dan di Vietnam, yang terjadi adalah kombinasi ketiga faktor itu."

Dr Tran Van Chien, wakil kepala Kantor Kependudukan dan Keluarga Berencana di Kementerian Kesehatan Vietnam, mengatakan kesulitan terbesar yang dihdadapi Vietnam dalam menangani masalah itu adalah tradisi yang berusia 1.000 tahun yang lebih menyukai pria ketimbang wanita, di mana pria melanjutkan garis keluarga dan memelihara ibu-bapa mereka yang telah berusia tua.

Ia mengatakan, untuk mengubah itu diperlukan waktu bertahun-tahun.

Tetapi ia mengatakan Vietnam bertekad untuk belajar dari pengalaman negara-negara lain dalam membangkitkan kesadaran di kalangan penduduk, disertai kebijakan untuk memperkuat status wanita di tengah masyarakat.

No comments:

Post a Comment