Kala itu sikap Indonesia mengambil tindakan bermusuhan dengan Malaysia, atau yang lebih di kenal dengan konfrontasi Malaysia, adalah karena terjadinya
demonstrasi anti-Indonesia di Kuala Lumpur, ketika para demonstran menyerbu gedung KBRI, merobek-robek foto Soekarno, membawa lambang negara Garuda Pancasila ke hadapan Tunku Abdul Rahman—Perdana Menteri Malaysia saat itu—dan memaksanya untuk menginjak Garuda[6], amarah Soekarno terhadap Malaysia pun meledak. (untuk sejarah lengkapnya baca di sini)
Soekarnopun murka , karena mereka (Malaysia ) menginjak lambang Negara kita (garuda), dan ingin melakukan balas dendam dengan melancarkan gerakan yang terkenal dengan nama Ganyang Malaysia. Soekarno memproklamirkan gerakan Ganyang Malaysia melalui pidato beliau yang amat bersejarah, nah di bawah ini adalah pidato presiden soekarno saat konfrontasi dengan Malaysia tahun 1963.
Kalau kita lapar itu biasa
Kalau kita malu itu juga biasa
Namun kalau kita lapar atau malu itu karena Malaysia, kurang ajar! Kerahkan pasukan ke Kalimantan hajar cecunguk Malayan itu!
Pukul dan sikat jangan sampai tanah dan udara kita diinjak-injak oleh Malaysian keparat itu
Doakan aku, aku kan berangkat ke medan juang sebagai patriot Bangsa,
sebagai martir Bangsa dan sebagai peluru Bangsa yang tak mau diinjak-injak harga dirinya.
Serukan serukan keseluruh pelosok negeri bahwa kita akan bersatu untuk melawan kehinaan ini
kita akan membalas perlakuan ini dan kita tunjukkan bahwa kita masih memiliki Gigi yang kuat dan kita juga masih memiliki martabat.
Yoo...ayoo... kita... Ganjang...
Ganjang... Malaysia
Ganjang... Malaysia
Bulatkan tekad
emangat kita badja
Peluru kita banjak
Njawa kita banjak
Bila perlu satoe-satoe!
Soekarno.
Nah itulah pidato presiden kita soekarno yang sungguh bersejarah, semoga saja pemerintah kita sekarang ini bisa lebih tegas ketika terjadi perselisihan antara Indonesia dan Malaysia , sehingga martabat kita (Indonesia) tidak di injak-injak oleh mereka.
No comments:
Post a Comment